Tanjunganom, Nganjuk, 19 November 2016 lalu, MTsN Tanjunganom melaksanakan diklat OSIS masa bhakti 2016-2017. Setelah melalui proses yang panjang dalam seleksi OSIS, 40 siswa terpilih menjadi kader 2016-2017 mendatang. Bukan tanpa alas an Budianto selaku Pembina OSIS “mempersempit” anggotanya, 40 siswa terpilih dari berbagai anggota ekstrakurikuler aktif yang syarat akan prestasi baik akademik maupun non-akademik. Tahapan seleksi ketat bertujuan untuk mencetak kader yang benar-benar tegas, aktif dan bisa menjadi teladan bagi siswa yang lain. 

Dalam tahapan pendidikan ketat yang berlangsung selama 2 hari tersebut, siswa dilatih untuk hidup mandiri dan cara bekerjasama dalam satu tim. Tidak ada satu siswa pun yang mendapatkan “hak istimewa” yang bertujuan bahwa semua insan itu sama.  

Budianto juga menerapkan pola Rosululloh SAW sebagai pemimpin yang mulia dimana musyawarah adalah kunci dari segala hal untuk menentukan sesuatu yang berhubungan erat dengan kepentingan umat. “Jadi, disaat teman-teman kalian tidak menghiraukan, tetap rengkuh mereka dan jangan berusaha untuk menjadi tokoh terdepan, justru kalian akan semakin dijauhi”, Budianto menambahkan.

Sebagai kesimpulan, diklat kader OSIS tersebut, memang berkiblat pada gaya kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Hasil akhir adalah, OSIS harus siap menghadapi kinerja “bawahan” yang kurang baik, siap memaafkan anggotanya yang bekerja kurang baik, menjauhkan diri dari sifat kasar dan menyakiti orang lain, menjauhkan diri dari sifat keras hati sehingga tidak mau menerima pendapat orang lain. Jika hal tersebut diatas benar-benar diterapkan di pemerintahan kita, maka akan tercipta pemimpin yang bijak dan sukses dapat diraih oleh semua pihak.

    Blogger Comment
    Facebook Comment